SMPN 2 Pamarican

Monday, June 5, 2017

Hukum Bacaan Qalqalah dan Ra



Untuk dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil dan benar, harus belajar ilmu tajwid, yaitu ilmu yang mempelajari tata cara dalam membaca Al-Qur’an.

A.   Qalqalah

1.    Pengertian

Menurut bahasa qalqalah artinya pantulan gerak atau getaran suara. Menurut istilah qalqalah melafalkan huruf-huruf tertentu dalam satu kalimat dengan suara memantul dari makhrajnya karena huruf tersebut berharakat fathah, dammah atau kasrah yang dibaca sukun karena berhenti.

Dengan demikian bacaan qalqalah terjadi apabila :

a.    Huruf qalqalah berharakat sukun, atau
b.    Huruf qalqalah berharakat fathah, dammah, atau kasrah yang dibaca sukun karena waqaf (berhenti).

Adapun huruf qalqalah ada 5 (lima), yaitu:

  2.   Macam-Macam Qalqalah

Bacaan qalqalah dibagi menjadi dua macam, yaitu Qalqalah Kubra dan Qalqalah Sugra.

a.    Qalqalah Kubra artinya Qalqalah Besar.

Qalqalah besar adalah huruf qalqalah yang terletak pada akhir kata yang dibaca sukun, baik karena memang berharakat sukun atau berharakat fathah, dammah, kasrah atau tanwin, tetapi dibaca waqaf (berhenti).

Cara membacanya harus lebih mantap dengan memantulkan suara dengan pantulan yang kuat.

Contoh :

Huruf
Contoh
Dibaca
ق
عَذَابُ الْحَرِيْقِ
‘adzaaul hariiq
ط
مِنْ وَّرَائِهِمْ مُحِيْطٌ
Miwavaaihim muhiith
ب
وَمَاكَسَبَ
Wamaa kasab
ج
ذَاتِ الْبُرُوْجِ
Dzaatil buruuj
د
فِرْعَوْنَ وَثَمُوْدَ
Fir’auna ,atsamud

b.    Qalqalah Sugra ( ) artinya qalqalah kecil.
Qalqalah Sugra atau kecil adalah huruf qalqalah yang terletak di pertengahan kata yang berharakat sukun ( ) Cara membacanya dengan pantulan yang tidak terlalu kuat.
Contoh:

Huruf
Contoh
Dibaca
ق
ثُمَّ اَقْرَرْتُمْ
Tsumma aqrartum
ط
اِنَّ بَطْسَ رَبٍّكَ
Inna bathsa rabbika
ب
يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَ
Yashlan naaral kubra
ج
عَلَى رَجْعِهِ
‘alaa raj’ihi
د
قَدْ اَفْلَحَ
Qad aflaha

3.   Menerapkan Hukum Bacaan Qalqalah dalam Al-Qur’an

وَالْعَادِيَاتِ ضَبْحًا (١) فَالْمُورِيَاتِ قَدْحًا (٢) فَالْمُغِيرَاتِ صُبْحًا (٣) فَأَثَرْنَ بِهِ نَقْعًا (٤) فَوَسَطْنَ بِهِ جَمْعًا (٥) إِنَّ الإنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ (٦) وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ (٧) وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ (٨) أَفَلا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ (٩) وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ (١٠)إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيرٌ (١١)

B.     Ra

1.    Pengertian hukum bacaan ra.

Huruf ra adalah salah satu huruf hijaiyah yang pengucapannya berbeda-beda, kadang dibaca tebal dan kadang dibaca "tipis".

2.    Macam-macam hukum bacaan ra.

Hukum membaca huruf ra ada 3 (macam) :
a.    Tafkhim/ artinya tebal
b.    Tarqiq / artinya tipis
c.    Jawazul wajhain/ artinya boleh dibaca Tafkhim, boleh dibaca Tarqiq.

3.    Ra Tafkhim, Tarqiq, dan Jawazul wajhain.

a.    Ra dibaca Tafkhim (tebal) yaitu apabila :

1.     Apabila ra berharakat dammah, fathah, fathahtain atau dammahtain.

Contoh:

رُزِقْنَا – رِبِّهِمْ – خَيْرًا - غَفُوْرٌ

Ruziqna, rabbihim, khairan, gafurun

2.    Apabila berharakat sukun, dan huruf sebelumnya berharakat fathah atau dammah

Contoh:

يَرْقُدُوْنَ – تُرْجَعُوْنَ – قُرْاٰنٌ - بَرْقٌ

Yarqudun, turja‘un, qur‘an(un), barqun

3.    Apabila, berharakat sukun, dan huruf sebelumnya berharakat kasrah, tetapi kasrahnya tidak asli dari kalimat itu.

Contoh:

اِرْكَبْ – اِرْجَعُوْا – اِرْفَعُوْا - اِرْكَعُوْا

Irkab, irji‘u, irfa‘u, irka‘u

4.    Apabila, berharakat sukun, dan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli, dan sesudahnya terdapat salah satu huruf-huruf isti'la

Contoh:

قِرْطَاسٍ – لَبِالْمِرْصَادٍ - فِرْقَةٍ

Qirtasin, labil-mirsadin, firqatin

b.    Ra dibaca tarqiq (tipis) yaitu :

1.     Apabila, berharakat kasrah/kasrahtain

Contoh:

رِزْقًا – كَرِيْمٌ – بِضُرٍّ – لَفٍى خُسْرٍ

Rizqan, karimun, bidurrin, lafi khusrin

2.    Apabila, berharakat sukun yang terletak sesudah ya' mati ( )

Contoh:

مِنْ خَيْر – بَصِيْر – سَعِرٌ - حَرِيْرٌ

Min khair, basir, sa‘ir, harir

3.    Apabila, berharakat sukun sebelumnya berupa harakat yang asli, tetapi sesudah ra tidak ada huruf isti'la

Contoh:

فِرْعَوْنَ – فَيَشِّرْهُمْ – ضِرْكٌ - فَكَبِّرْ

Fir‘auna, fabasysyirhum, syirkum, fakabbir

c.     Ra Jawazul wajhain. Ra disini boleh dibaca Tafkhim (tebal), boleh dibaca tarqiq (tipis), yaitu manakala ada ra' sukun, sebelumnya berupa harakat kasrah dan sesudahnya berupa huruf isti'la.

خ ص ض غ ط ق ظ

Contoh :

مِرْضَادٍ – فِرْقَةٍ - قِرْطَاسٌ

Mirsadin, firqatin, qirtasin

Rangkuman

1.     Qalqalah berarti melafalkan huruf-huruf qalqalah dengan  suara memantul dari makhrajnya:
     Huruf qalqalah ada 5 (lima) yaitu :   ق – ط – ب – ج - د 
     Qalqalah ada dua macam, yaitu qalqalah kubra (besar) dan qalqalah sugra (kecil).
2.    Hukum bacaan ra ada tiga yaitu tafkhim (tebal), tarqiq (tipis) dan jawazul wajhain (boleh dibaca tafkhim boleh dibaca tarqiq).

0 comments:

Post a Comment